Referensimaluku.Id.Ambon– Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku memang tak punya hati dan “bermuka tebal”. Sekalipun sudah seringkali dikritik soal penyediaan menu makan tak sesuai kebutuhan gizi atlet, namun mereka pura-pura cuek. Informasi yang diperoleh referensimaluku dari sejumlah atlet tinju Maluku yang tengah disiapkan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua menyebutkan beberapa pekan di tengah persiapan keberangkatan kontingen Maluku ke Papua, menu makanan yang disediakan seadanya.
“Pengurus KONI Maluku dong seng pung hati. Katong latihan berat tiap hari tapi dong kasih makan Katong kaya Katong nih bukan atlet. Sio biar kasih ular Katong makan tapi Jang Kasih Katong sukung rabus deng patatas untuk makan siang. Lauk jua dong kasih asal jadi. Memangnya ikan di Pasar Mardika su habis kah sampe tinggal kasih talor deng ikan yang dong robek-robek akang,” kecam beberapa atlet tinju Maluku persiapan PON XX kepada media online ini via ponsel, Kamis (2/9).
Menurut sumber-sumber terpercaya media ini pada akhir-akhir ini baik Satuan Tugas (Satgas) Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX dan pengurus KONI Maluku terkesan sudah tak lagi memedulikan kebutuhan gizi seimbang atlet. “Dong kira Katong nih seng pernah masuk Pelatnas kapa. Bukan Katong menolak berkat Tuhan, tapi menu makan yang dikasih ke Katong sangat tidak seimbang dengan kalori yang terbuang habis latihan.
Ini kaya makanan di rumah saja. Makanya ada beberapa atlet yang terpaksa beli nasi Padang deng pulang makang di rumah,” keluh mereka. Mereka mengeluhkan sikap “cari aman” pelatih kepala tim tinju yang tidak mampu menyuarakan aspirasi atlet ke ketua umum KONI Maluku dan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno.
“Kalo jadi pelatih cuma par cari aman saja lebe bae mundur diri tempo-tempo sebab par sapa katong mau sampaikan isi hati yang paling kecewa soal makanan deng bonus atlet. Parah e, pelatih macam apa kaya bagitu,” protes mereka. Menurut sumber-sumber itu mereka meninggalkan keluarga dan orangtua lantas berlatih keras untuk nama daerah tetapi diperlakukan tak manusiawi oleh Satgas Pelatda PON XX dan pengurus KONI Maluku. “Katong nih sayang Maluku tapi Katong diperlakukan seperti anak tiri di negeri sendiri,” sedih mereka. (RM-02/RM-04)
Discussion about this post