Referensimaluku.Id.Ambon- Majunya teknologi digital telah melahirkan berbagai inovasi termasuk di bidang ekonomi adalah peluang yang harus bisa ditangkap generasi muda atau milenial di Maluku.
Hal itu disampaikan Regional Officer Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Ikhsan Tualeka dalam webinar yang diadakan HMI Komkip Universitas Pattimura, Kamis, (26/08).
Dalam kegiatan bertema ’’HMI Menanggapi – Gerakan Nasional 1000 Startup Digital’’, Ikhsan menyempatkan diri menjelaskan gerakan yang digulirkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia itu.
Ikhsan menyerukan Gerakan Nasional yang untuk pertama kalinya hadir di Maluku, khususnya Kota Ambon dan sekitarnya pada tahun 2021 ini harus disambut baik dan penuh antusiasme kalangan milenial.
’’Gerakan yang diinisiasi oleh Kominfo RI ini, tentu dapat menjadi wadah bagi pengembangan ekosistem startup digital, sehingga adaptasi teknologi di masyarakat dapat terus meningkat. Dalam hal ini, Milenial Maluku jangan sampai ketinggalan”, harapnya.
Dengan demikian, kata Ikhsan, jika milenial Maluku ikut ambil bagian, ke depan nanti, inovasi teknologi yang dihadirkan startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya kemandirian ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Maluku.
’’Saya sebagai Regional Officer tentu akan turut memberikan dukungan bagi pengembangkan ekosistem startup secara lokal, terutama bagi para pemuda atau milenial di Maluku, khususnya di Ambon dan sekitarnya”, paparnya.
Semua ini, lanjut Ikhsan, diupayakan agar inovasi teknologi dapat dimanfaatkan secara meluas agar inovasi berbasis teknologi digital dapat menyasar berbagai kalangan, terutama milenial Maluku, dan selanjutnya dapat membantu terdorongnya kemandirian ekonomi lokal.
’’Semoga dengan hadirnya Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini akan turut melahirkan inovator-inovator muda dari Maluku yang turut menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi daerah, ’’urainya.
Seperti dalam Roadshow Gerakan 1000 Startup Digital sebelumnya, dalam kegiatan yang digagas HMI Komkip Universitas Pattimura ini, Ikhsan terus berupaya meyakinkan serta mendorong para peserta untuk melihat startup digital sebagai peluang yang harus dimaksimalkan.
’’Saat ini telah terjadi perubahan mendasar pada pola komunikasi, interaksi juga transaksi. Realitas ini disebut sebagai disruptif, karena secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Ini tantangan tapi juga adalah peluang”, jelasnya.
Kondisi ini menurutnya, mengharuskan generasi muda untuk adaptif. Jika tidak, sebagai Negara dengan populasi terbanyak ke-4 di dunia, dan separuh lebih populasi ASEAN adalah orang Indonesia, justru akan menjadi pasar dari hasil kreativitas dan inovasi yang dilakukan anak-anak muda dari Negara lain.
’’Faktanya besarnya potensi daerah yang dimiliki belum terkelola dengan optimal, sehingga kekayaan alam kerap hanya menjadi slogan atau kebanggaan semu, namun tak kunjung menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakatnya”, ungkapnya.
Ikhsan menyatakan melihat realitas yang ada, belum lagi soal bonus demografi yang juga disampaikan oleh Gubernur Maluku, kalau tidak diantisipasi dapat menyebabkan terjadinya ledakan pengangguran. Termasuk Pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhir, adalah tantangan yang memerlukan berbagai inovasi dan kreativitas.
Semua ini menurut Ikhsan adalah tantangan tersendiri, yang memerlukan keterampilan, inovasi dan kreativitas. Anak muda harus mampu melihat dan memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan.
’’Anak-anak muda Maluku harus mau terus meningkatkan kapasitas diri, bangun mentalitas entrepreneurship, temukan ide gagasan, perluas networking dan tentunya segera mulai startup digital-nya”, ajaknya.
Selain Ikhsan yang juga adalah Founder dan CEO IndoEast Network, hadir pula sebagai narasumber Imayati Kalean (Sekjen PB Kohati), Burhanudin Rumbouw (Ketua Cabang HMI Kota Ambon) dan Zulkarnain Kela (Ketua Umum Komkip Universitas Pattimura). Kegiatan ini dimoderatori Akib Tatroman. (RM-05)
Discussion about this post