Referensimaluku.Id.Ambon– Kevin Diks Bakarbessy terus menunjukkan kualitasnya sebagai full back berbakat. Pemain berdarah Ambon- Indonesia itu mencetak dua dari empat gol FC Copenhagen di laga Europa Conference League.Dikutip Football5star.com dari Sport.tv2, Sabtu (14/8/2021), melawan wakil Bulgaria Loko Plovdiv, FC Copenhagen berhasil meraih kemenangan 4-2.
Dua gol Kevin Diks diciptakannya pada menit ke-11 dan 20.Pesta FCK dimulai oleh bek kanan, Kevin Diks yang mencetak gol ketiganya dengan seragam CFK setelah 11 menit permainan berlangsung. Dia juga menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat skema serangan brilian,” tulis media Denmark teresbut.Gol kedua Kevin Diks pada menit ke-20, berawal dari skema serangan balik. Striker muda Copenhagen, Mohamed Daramy menggiring bola dari tengah lapangan. Ia lalu mengirimkan umpan kepada pemain berdarah Indonesia, Kevin Diks yang tak terkawal.
Dua gol kemenangan FC Copenhagen lainnya dicetak oleh Pep Biel pada menit ke-40 dan Daramy pada menit ke-48. Sedangkan dua gol balasan dari Plovdiv dicetak oleh Dimitar Iliev dan Lucas Salinas.Kemenangan atas Loko Plovdiv menempatkan FC Copenhagen untuk lakoni babak play off untuk promosi ke kompetisi utama, Europa Conference League. Pada babak play off nanti, Kevin Diks dkk akan menghadapi wakil Turki, Sivasspor.Kevin Diks yang Terus BersinarPada Juli 2021, pemain berdarah Ambon-Maluku, Indonesia itu resmi bergabung ke FC Copenhagen. Ia dikontrak selama empat tahun, atau hingga 30 Juni 2025.
Pada musim sebelumnya, Diks bermain untuk klub Aarhus GF. Saat itu, Diks berstatus pemain pinjaman dari salah satu kontestan Liga Italia, Fiorentina. Selama masa peminjaman, Diks tampil luar biasa.Bakat yang terus ditunjukkan Diks bersama FC Copenhagen di awal musim ini membuat namanya terus dikaitkan dengan timnas Indonesia.
Namun, pihak PSSI lewat sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan selama pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong belum memberikan rekomendasi, PSSI belum akan bergerak untuk menaturalisasi pemain.”Naturalisasi itu kebutuhan tim yang direkomendasikan pelatih dan direktur Teknik.
Bukan kebutuhan PSSI, pengamat atau netizen. Selama pelatih tidak memberikan rekomendasi, apa yang harus PSSI naturalisasi?,” kata Yunus Nusi. (RM-03)
Discussion about this post