Referensimaluku.Id.Ambon-Sepeda motor saya dimana? Begitu kalimat pertanyaan Frans Pati Herin, wartawan Harian Kompas, di dinding fesbuknya sebagaimana dikutip referensimaluku.id, Jumat (23/7)
.”Saya terpaksa menulis di media online ini lantaran sangat kesal dengan pelayanan ekspedisi bernama JNE,” ungkap Frans.Pada 12 Juni 2021 lalu Frans mengirim barang dari Ambon, Maluku tujuan Kupang, Nusa Tenggara Timur, lewat jasa pengiriman JNE di Ambon.
Saat itu Frans memilih bertugas di NTT agar dekat isteri dan putri semata wayangnya. Lebih dari lima tahun Frans bertugas mengirim reportase berita dari Maluku dan Maluku Utara. Kantor JNE terletak di Jalan Setiabudi, samping Es Pisang Pemuda, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku.
Ada 10 paket, termasuk satu unit sepeda motor yang dikirim Frans.”Petugas saat itu bilang kepada saya kalau kiriman akan tiba paling cepat tiga minggu (pekan), tapi kalau lambat mentok satu bulan. Artinya, paling lama tanggal 12 Juli 2021 kiriman saya sudah tiba di Kupang, ” tuturnya.Pada 12 Juli 2021 belum ada tanda-tanda positif barang kiriman sampai di tangan Frans.
“Tanggal 18 Juli 2021 Petugas mengantar barang. Kemudian saya cek kondisi barang. Melihat sepeda lipat mereka bungkus dengan karung, pikiran saya sudah tidak enak. Dan benar dugaan saya.Gear depan peot, ring pelindung gir patah. Sekarang kalau saya bersepeda dengan gigi 1, rantai langsung terlepas. Juga kerusakan lainnya”.
Saya tanya di mana sepeda motor saya? Kata mereka ” lagi proses’. Lho, kan semua barang ini saya kirim dalam waktu bersamaan. Mengapa ada yang belakangan?’Saya masih bersabar”. “Hari ini, Jumat (23/7), saya cek lagi ke kantor pusat JNE di Kupang. Costumer Service mengecek posisi sepeda motor. Katanya: belum terbaca.
“Astaga!. Saya coba hubungi JNE di Ambon. Kata petugas di Ambon lewat pesan singkat. “Akan saya ajukan ke costumer service”. Saya coba telepon minta penjelasan, tidak diangkat. Saya menduga ada yang tidak beres. Saya mau tanya saja, JNE, kalian simpan di mana sepeda motor itu?” kecam.
Frans memberikan jangka waktu sepekan ke JNE Ambon mengantarkan sepeda motornya. “Jika tidak lagi saya akan proses hukum dengan melaporkan petugas dan penanggung jawab JNE Ambon ke polisi atas sangkaan penipuan dan penggelapan,” tegasnya. (RM-03)
Discussion about this post