Referensimaluku.id.Ambon- Lebih dari satu bulan terakhir honor atlet Maluku persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua Ditunggak Pemerintah Provinsi Maluku.
Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku sebagai penanggung jawab Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX terkesan lepas tangan di kala atlet membutuhkan honor mereka mencukupi kebutuhan di tengah serangan pandemi virus korona (Covid-19).
Beruntung bagi atlet domisili Ambon yang dapat bolak-balik rumah untuk makan dan berganti pakaian,tetapi kondisi miris dialami atlet yang orangtuanya jauh di Pulau Seram dan wilayah lain di luar Ambon. Hanya dengan bonus Rp 2,8 juta per bulan atlet dapat memenuhi kebutuhan lain selain makan dan minum yang disediakan di Pelatda PON XX. Sudah begitu, honor atlet per bulan disebut lebih kecil jumlahnya ketimbang honor Satgas yang diinformasikan sekitar Rp 3 juta setiap orang per bulannya.
Kedudukan atlet sebagai “Raja” dan “Ratu” dalam arena untuk dilayani justru telah digantikan peran Satgas PON XX dan pengurus KONI Maluku yang selalu tampi elitis dan ingin dilayani bak “Raja” dan “Ratu” luar arena. Ini memang budaya praktisi olahraga di Maluku. Olahraga tidak dijadikan medium pengabdian di masa purna bakti tetapi dijadikan lahan mencari materi dan pencitraan menduduki jabatan penting di kampus dan partai politik.
Masalahnya Gubernur Murad Ismael dan Wakil Gubernur Barnabas Orno kurang peka nasib prestasi olahraga Maluku di PON XX Papua jika carut-marut dan pat-gulipat ini masih terus menghantui kegelisahan atlet yang rela meninggalkan segalanya demi nama baik Maluku di kancah olahraga nasional. (RM-03/RM-02)
Discussion about this post