Referensimaluku.id.Ambon- Kepala Wilayah Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, Pati Waraiya tiba-tiba naik pitam dan mengumpat Bintara Pembina Desa ( Babinsa) Adabai di wilayah kecamatan yang sama. Peristiwa tidak elok itu terjadi di Siwalalat pada Rabu (16/6/2021) lalu.
Informasi yang diperoleh referensi Maluku.id dari beberapa sumber, Minggu (20/6) petang, menyebutkan kejadian itu berawal
ketika Camat Waraiya mendatangkan buruh dari Werinama, daerah lain tapi masih di wilayah Kabupaten SBT, untuk membantu memperlancar aktivitas bongkar muat cengkeh milik oknum camat tersebut di pelabuhan Desa Adabai, Siwalalat.
Pada saat bersamaan sejumlah warga Desa Adabai yang pada awalnya berharap mereka bisa menjadi buruh bongkar muat pada saat Camat Waraiya memasok sekira dua ton Cengkeh di pelabuhan Desa Adabai, ternyata terhalang kebijakan sang Camat yang sudah mendatangkan buruh dari kampung asalnya, Werinama, Dan Ikut langsung ke Desa Adabai untuk bongkar muat Barangnya.
Dari situ,Pemuda Desa Adabai marah dan kecewa kebijakan Camat Waraiya tersebut, sehingga mereka langsung melaporkan hal tersebut ke Babinsa Desa setempat.
Bagi pemuda Adabai seharusnya bongkar muat cengkeh itu merupakan pekerjan bagi mereka selaku warga Desa Adabai dan hal ini untuk menyambung hidup di saat pandemi Covid-19 melanda saat ini. Camat Waraiya sendiri dikritik karena dinilai tidak pernah memikirkan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya.
Setelah Babinsa mendatangi Camat di Pelabuhan Adabai terjadilah cekcok mulut antara mereka berdua. Camat Waraiya yang terlihat arogan sampai-sampai mencaci-maki oknum Babinsa Adabai. Hanya saja, Babinsa tidak arogan membalas makian sang camat.
Setidaknya sebagai pemimpin, Camar Waraiya menunjukan sikap berwibawa kepada rakyatnya bukan menunjukan sifat arogannya kepada rakyanya sendiri.
Karena Waraiya merupakan Camat Siwalalat dan bukan seorang preman yang memimpin di Kecamatan Siwalalat. (RM-07)
Discussion about this post