Referensimaluku.id.AMBON– Hampir satu dekade terakhir keinginan Pemerintah Provinsi Maluku dan warga setempat diakui Lumbung Ikan Nasional ibarat jauh panggang dari api.
Selain belum ada keseriusan Pemerintah Pusat di zaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga era Presiden Joko Widodo mengabulkan keinginan Maluku, ketidaksiapan Pemprov Maluku di bawah pemerintahan Gubernur Karel Albert Ralahalu, Said Assagaf dan Murad Ismael menyiapkan infrastruktur penunjang di sebelas kota dan kabupaten juga menjadi penyebab lain di balik mandeknya perjuangan mulia ini.
Salah satu bukti ketidaksiapan Pemprov Maluku adalah menstabilkan harga ikan yang masih fluktuatif tergantung kondisi alam yang kian berubah dari waktu ke waktu.
Di Pasar Arumbae Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, saat ini harga ikan meroket tajam hingga naik tiga kali lipat dari harga lasim yang ditentukan penjual ikan.
“Biasanya ikan segar dijual per satu tempat diisi tujuh ekor dipatok Rp 20 ribu, tapi untuk saat ini harga per tempat mencapai Rp 75 ribu. Harga seekor ikan cakalang biasanya dijual Rp 40 ribu, tapi sekarang dijual Rp 120 ribu per ekor,” kata salah satu warga Ambon, Ilona Hattu kepada referensimaluku.id, Minggu (30/5).
Selain itu, kata Hattu, harga seikat ikan asar yang lasimnya dijual Rp 15 ribu kini naik mencapai Rp 75 ribu per ikat. “Katong nih seng bisa seng makang ikan tiap hari.
Tapi kalo harga ikan kayak bagini Katong setengah mati balanja e,” keluh Hattu. Wanita paruh baya ini lantas menanyakan keseriusan Pemprov Maluku mewujudkan Lumbung Ikan Nasional.
“Mau jadi Lumbung Ikan Nasional tapi harga ikan di pasar naik kayak roket saja. Coba pemerintah turun ke pasar lalu bantu masyarakat yang ingin membeli ikan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. “Katong masyarakat kacil nih mau bikin apa. Samua tergantung bapak-bapak dong untuk lihat Katong masyarakat kecil di bawah,” imbaunya.
Salah satu penjual ikan di Pasar Mardika Rosnawaty mengatakan pihaknya terpaksa menaikan harga ikan mengingat kondisi cuaca ekstrem menyebabkan banyak nelayan tak melaut. ” Hujan tarus nih nelayan dong seng Pi menjaring jadi ikan yang dipasok ke Katong penjual nih akang kurang. Terpaksa Katong kasih naik harga,” ujarnya beralasan.
Pihak Dinas Perdagangan Maluku belum dapat dikonfirmasi mengenai keluhan masyarakat akan melonjaknya harga ikan di Pasar Mardika Ambon maupun pasar-pasar tradisional lainnya di sekitar Ambon dan Pulau Ambon. (RM-02)
Discussion about this post