Ambon – Referensi Maluku, — Pejabat Kepala Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Dimitri Riry membantah dirinya telah menggelapkan Alokasi Dana Desa (ADD) senilai Rp.200 juta sejak tahun anggaran 2017 hingga tahun anggaran 2021.
Riry mengakui Desa Lokki setiap tahunnya hanya menggelontorkan Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Puskesmas Tanah Goyang senilai Rp100 juta untuk program makanan tambahan posyandu dan pembayaran insentif tenaga posyandu.
Riry menyebutkan sebelumnya mantan Kepala Desa setempat Eliyas Mailuhu sudah memprioritaskan anggaran Rp.100 juta per tahun untuk posyandu di Puskesmas Tanah Goyang.
“Jadi sejak 2017 saya menjabat setelah menggantikan mantan pejabat Kades Eliyas Mailuhu itu anggaran Rp100 juta sudah ada untuk penanganan posyandu,” tepis Riry saat dihubungi referensimaluku.id via ponselnyaSelasa (25/5).
“Jadi saya melanjutkan program mantan pejabat Kades lama, dari 2017-2021 Desa Lokki berikan Rp100 juta untuk Posyandu dan Pembayaran Insentif tenaga Posyandu di Puskesmas,” kilahnya lagi.
Riry mengungkapan Desa Lokki, salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dengan menggelontorkan dana sebesar Rp.100 juta. Anggaran itu, kata dia termasuk cukup besar ketimbang desa-desa lain di Seram Bagian Barat.
“Coba saudara cek di Desa-desa di Seram Barat, misalnya Desa Luhu yang ADD mencapai Rp.9 miliar, itu saja anggaran kesehatan di bawah Rp100 juta,”ucapnya membandingkan.
Riry lantas mempertanyakan aturan yang mengharuskan Desa wajib menggelontorkan dana desa 10 persen untuk bidang kesehatan itu bersumber darimana. Sebab, sambung dia tidak ada yang mewajibkan anggaran 10 persen dari dana desa untuk pendanaan kesehatan.
“Kalau pun itu ada maka tidak boleh diberikan ke Puskesmas karena Puskesmas punya anggaran tersendiri dari pemerintah,”tegas dia. Soal gizi buruk di petuanan Dusun Olas dan Dusun Ani, Desa Lokky, Riry menyilakan pihak-pihak yang menyudutkan dirinya menanyakan hal itu ke Puskesmas.Pasalnya, mereka punya anggaran penanganan masalah gizi buruk.
“Jadi apa yang dituduhkan ke saya gelapkan Rp200 juta itu dasarnya apa, itu tidak benar,” kelitnya.
Sebagai informasi, Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat senilai Rp.3 miliar. Rinciannya, masing-masing 30 persen pembagian petunjuk teknis penyelenggara operasional penyelenggara desa, 70 persen untuk pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan, dan sisanyadiperuntukan untuk biaya tak terduga atau tanggap darurat. (RM-04)
Discussion about this post