REFERENSIMALUKU.ID – Piru, – Pemuda Desa Kaibobo,Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Mario Josian Kakisina meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut Proyek Pengadaan Kapal Operasi Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) senilai Rp.7,1 miliar.
Menurut Mario, proyek senilai miliaran rupiah yang digelontorkan sejak 2020 itu semakin tidak jelas. Hingga kini, kapal operasional yang digadang-gadang bisa menuntaskan masalah pelayanan masyarakat pesisir pantai di bumi Saka Mese Nusa belum terlihat di perairan Kabupaten SBB”
Dishub yang pengadaan kapal Operasi. Lalu dikerjakan Stanley Pirsouw seorang kontraktor asal kota Piru. Pirsouw dikenal cukup dekat dengan Bupati (Yasin Payapo),”kata Mario, melalui keterangan resmi, Minggu (23/5).
Sebagai informasi, Pirsouw memakai bendera PT Kairos Anugerah Marina. Perusahaan ini beralamat di Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten.
Dari dokumen SP2D, ternyata pencairan anggarannya sudah mencapai 75 persen. Pencairan dilakukan bertahap sebanyak tiga kali. Yang terakhir pada akhir April lalu.
Dengan begitu, anggaran yang digelontorkan itu sempat mengalir ke kantong kontraktor mencapai lebih dari 5,2 miliar.
Sebelumnya, ia berujar, proyek pengadaan kapal operasional Dishub SBB tersebut mulai mengikuti sayembara tender sejak 2019 lalu. Namun kemudian tender itu dibatalkan karena anggarannya dikembalikan ke kas daerah. Lelang pun dilanjutkan pada tahun anggaran 2020.
Dari laman LPSE kabupaten SBB, terlihat kode tender 1042706 dengan nama paket Pengadaan Kapal Operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat. Kode Rencana Umum Pengadaan (RUP) 24856858. Satuan Kerja pada Dinas Perhubungan.
Sebelumnya, paket ini telah ditenderkan tahun 2019 lalu. Dari laman LPSE terlihat pemenang tender tahun 2019 lalu ternyata perusahaan yang sama yaitu PT Kairos Anugerah Marina.Kala itu, paket tersebut adalah Pengadaan Kapal Dinas Pemda Kabupaten Seram Bagian Barat. Kode tender 992706 dengan kode RUP 21162422. Nilai Pagu Rp 7.056.169.000,00 dengan nilai HPS 7.055.487.252,00. Saat itu peserta tender ada 15 perusahaan. Namun, hanya dua perusahaan yang memasukan penawaran. Masing-masing PT Ratu Mina Persada dengan nilai Rp 6.919.436.433,80 dan PT Kairos Anugerah Marina dengan nilai penawaran Rp6.983.615.395,46.
Lalu, PT Kairos Anugerah Marina ditetapkan sebagai pemenang dengan penawaran terkoreksi Rp 6.983.615.395,00. Nilai ini juga ditetapkan sebagai hasil negosiasi. Namun kemudian, hasil tender ini dibatalkan.
Mario berharap lembaga antirasua itu secepat melakukan upaya penyelidikan terhadap proyek miliaran rupiah tersebut. Pasalnya, kapal sedang dikandangkan karena bermasalah. (RM-04)
Discussion about this post