Referensimaluku.id – Kisar, — Seorang anggota TNI Satgas BKO Pam Puter Pratu Ahmad Rijal Assel dianiaya Wemly Memi Frans (30) warga asal Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.Penganiayaan terhadap Pratu Ahmad Rijal Assel saat hendak menumpang wifi sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen II di Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Kala itu, yang bersangkutan sedang video call bersama keluarga karena belum sempat berlebaran idulfitri tahun ini dengan keluarga di kampung di Kabupaten Seram Bagian Barat karena masih bertugas menjaga wilayah perbatasan pulau-pulau terluar di Maluku. Tiba-tiba Pratu Ahmad diserang Welmy Memi Frans (30) alias Memi menggunakan batu.
Akibat penyerangan itu korban sempat mengalami luka sobek di kepala bagian belakang karena korban dipukul dengan bongkahan batu. “Peristiwa penganiayaan itu terjadi Sabtu (8/5) pukul 23.30 WIT,” kata Kapolsek Kisar AKP Sulaeman, saat dihubungi, Selasa (11/5).Ia bilang, Pratu Ahmad lalu melapor peristiwa penganiayaan ke Polsek Kisar pukul 13.00 WIT.
Tak lama tim Anti Bandit Polsek perbatasan pulau terluar menyisir sebuah Desa di Pulau terluar Maluku dan berhasil menangkap pelaku yang sempat bersembunyi di rumah kepala desa (Kades) Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Saat hendak tertangkap pelaku tak memberikan perlawanan dan digelandangkan ke Polsek Kisar. Kepada polisi pelaku mengaku sudah membuat rencana menghabisi korban namun korban sempat menyelamatkan diri.Saat ini, pelaku diamankan di Rumah Tahanan Nasional (Rutan) Mako Polsek pulau terluar Maluku Barat Daya dengan ancaman pasal berlapis Primer 353 ayat 1 subsider pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan berencana. Sebagai informasi, Pratu Ahmad Rijal Assel seorang anggota TNI Satgas BKO Pam Puter yang bertugas menjaga pulau-pulau perbatasan di Maluku.
Ia sempat dianiaya Wemly Memi Frans (30) hingga terluka dibagian kepala namun pratu Ahmad tak membalas karena yang bersangkutan sedang mengonsumsi minuman keras (Miras) jenis sopi.Pemuda yang dijuluki preman kampung asal Desa Abusur, Kecamatan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya itu sempat membentak-bentak warga dan anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia. (RM-04)
Discussion about this post