Referensimaluku.id, Ada ungkapan bijak:”Pujian juga turut mendatangkan celaan dan fitnahan”. Heygel Tengens merasakan situasi dilematis itu. Heygel bukan orang baru di atmosfer sepakbola Maluku. Lebih kurang 33 tahun atau tiga dekade lebih pendiri Sekolah Sepakbola (SSB) Amboina ini mengurusi “si kulit bundar”.
Mulai dari nomenklatur komisariat daerah, pengurus daerah, pengurus provinsi hingga asosiasi provinsi PSSI Maluku Heygel selalu “ada” di barisan pengurus harian.
Dari lapangan hijau, Heygel pernah jadi penjaga gawang Bintang Timur Ambon pada dekade 1980an. Selepas jadi pemain, Heygel memilih langkah di urusan kepelatihan.
Dia sukses menukangi tim Pelajar Maluku di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 1993, Popnas 1995, Popnas 1997 dan Arafura Youth Games 1997. Sampai saat ini Heygel masih aktif melatih sekalipun sekadar mengisi waktu luang.
Sesekali dia membantu mantan anak buahnya Rachel Tuasalamony, mantan gelandang serang Persebaya Surabaya dekade 1990an hingga awal dekade 2000an, melatih anak-anak SSB di Ambon dan sekitarnya maupun tim pelajar Maluku persiapan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) 2019. Saban hari lokasi aktivitas Heygel hanya berkutat di lapangan sepakbola dan kafe-kafe terkenal di Ambon.
Sejauh ini Heygel jarang memuji dirinya sendiri. Tapi dari rekam jejak lapangan hijau, Heygel dijuluki “Jenderal Sepakbola Maluku”. Mantan Ketua Asprov PSSI Maluku Dirk Soplanit mengakui hanya Heygel yang saat ini masih disebut legenda sepakbola daerah ini. “Kalau tanya saya siapa yang masih aktif bina sepakbola sampai saat ini, jawaban saya mungkin Pak Heygel saja,” sahut mantan Dirut PT. Bank Maluku ketika disinggung sosok aktif membina sepakbola Maluku selama lebih dari 30 tahun terakhir.
Heygel memang sosok unik jika membicarakan sepakbola. Pria yang fanatik Ajax Amsterdam ini pernah terbang di Negeri Belanda hanya untuk menonton Marc Overmars dan kawan-kawan berlaga di Eredivisie (Liga Utama) Belanda pada paruh 1990an membela tim berjuluk “Anak-anak Dewa”. Kecintaan ayah kandung Chintya Tengens, Presenter Jejak Petualang Trans7 itu pada olahraga Maluku memang luar biasa.
Karena itu dia nyaris memperoleh predikat Pembina Olahraga Terbaik Maluku jika tak dikalahkan mantan Wali Kota Ambon Jacob “Jopi” Papilaya dalam pooling yang dilakukan SIWO-PWI Maluku pada 2007 silam. Saat itu Heygel hanya mengantongi 17 suara atau kalah satu suara dari Jopi yang sukses mendulang 18 suara. Saat ini Heygel hanya mengisi hari-harinya dengan berolahraga ringan dan bersenda gurau dengan rekan-rekan jurnalis termasuk penulis di kafe tradisional Joas maupun kafe-kafe lain di Ambon.
Tak ada api tak ada asap tiba-tiba pengagum gelap memosting foto-foto Heygel sembari mencalonkan dirinya Calon Ketua Asprov PSSI Maluku periodesasi 2021-2026. Heygel dinilai lebih layak memimpin otoritas tertinggi sepakbola Maluku lima tahun ke depan. Namun, Heygel tak kenyang pujian. Dia menghargai pendapat khalayak olahraga akan Lembaran pengalamannya dari lapangan hijau. Heygel berujar dirinya sudah uzur untuk mengurusi sepakbola Maluku.
Dia justru mendukung sosok-sosok muda untuk memimpin Asprov PSSI Maluku ke arah lebih baik dan profesional.”Tolong bilang pada siapa saja yang mendukung saya,saya sudah Maghrib mengurusi sepakbola.Serahkan saja pada yang muda-muda untuk memimpin,” ujarnya kepada penulis melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (16/4/2021). Heygel berharap sepakbola akan terus berjaya jika diurusi benar dan tulus. Sebab, sepakbola membutuhkan orang-orang cakap,jujur, dan rela berkorban. Bravo sepakbola Maluku! (Rony Samloy)
Discussion about this post