Referensimaluku.id, Sekalipun Kabupaten Maluku Barat Daya telah menjadi daerah otonomi baru selama lebih kurang 13 tahun, namun dunia pendidikan di wilayah pecahan Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu masih jauh panggang dari api. Selama hampir 76 tahun terakhir, keterpurukan masih terus menghantui kebijakan yang kurang memedulikan pentingnya sektor pendidikan. Kondisi miris ini ikut diperparah dengan kebijakan mengurangi penempatan tenaga guru kontrak di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste itu. Di Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten MBD,misalnya ada sejumlah bangunan sekolah yang didirikan dengan mengambil bahan-bahan alami,seperti dari pohon kelapa, atap dari daun kelapa,bambu dan tembok tanah liat. Bahkan ada juga ruangan kelas bangunan sekolah dasar yang kerap dijadikan tempat berteduh hewan peliharaan warga setempat. Yang memperihatinkan, selain tidak diperkuat tenaga guru berijazah strata satu atau serendah-rendahnya berijazah diploma tiga, di satu sekolah yang terdiri enam ruang belajar mengajar hanya dilayani satu tenaga guru yang ditempatkan di situ. Hal ini dapat ditemui di Sekolah Dasar Instruksi Presiden Moning, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten MBD, di mana kegiatan belajar mengajar di kelas hanya dilakukan kepala sekolah tanpa didampingi guru bantu atau tenaga guru honorer. Adolf Samloy, 59 tahun, salah satu warga Wetar kepada media online ini menuturkan sudah lebih dari sepuluh tahun krisis guru melanda sekolah-sekolah di Wetar. Padahal, wilayah itu secara geopolitik sangat berbatasan dengan Timor Leste.”Kasihan sekali jika kita melihat secara langsung sarana dan prasarana pendidikan di Wetar umumnya dan di Desa Moning pada khususnya,” tuturnya prihatin. Adolf menyebut wakil rakyat daerah pemilihan Wetar kurang menyuarakan kepentingan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan setempat ke Pemerintah Kabupaten setempat.”Jarang sekali wakil rakyat asal Wetar menyuarakan persoalan ini ke pemerintah kabupaten MBD,” tudingnya. Mewakili masyarakat Wetar Adolf berharap Pemkab MBD melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat dapat menugaskan guru- guru bantu di sekolah-sekolah yang relatif mengalami krisis guru. ‘”Harapan kami setelah pelantikan Bupati dan wakil bupati MBD nanti masalah krisis guru di Wetar dan mungkin juga di tempat-tempat lain di MBD dapat diatasi perlahan-lahan agar kualitas pendidikan di MBD terwujud dengan sendirinya,” serunya. Di bagian lain pihak Dispora MBD belum dapat dikonfirmasi referensimaluku.id menyangkut krisis guru di SD Inpres Moning. (RM04)
Menghadapi PSS Sleman , Malut United FC Fokus Untuk Meraih Hasil Maksimal
REFMAL.ID (SOLO) “Para pemain sudah melupakan hasil pertandingan melawan...
Discussion about this post