referensimaluku.id.
DALAM waktu dekat akan digelar Kongres Luar Biasa Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Maluku untuk memilih ketua baru periodesasi 2021-2026. Sejumlah klub pemilik suara (voter) jauh sebelum ini telah mengonsolidasikan kekuatan memilih kandidat unggulan menggantikan Sofyan Chang Lestaluhu (SCL). Mengemuka sejumlah sosok yang digadang-gadang menukangi Asprov PSSI Maluku yang saat ini masih dikomandani SCL dan Marthinus ’’Epang’’ Manuputty, di antaranya Heygel Tengens, Sam Latuconsina dan Jonias Lewerissa.
Heygel yang dikenal pendiri Sekolah Sepakbola (SSB) Amboina digadang-gadang sebagian simpatisan dan sebagian pengurus SSB Kabaressi. Di mata mereka, sebagaimana ditulis akun Inibetapace, Heygel layak menakhodai Asprov PSSI Maluku untuk lima tahun ke depan lantaran sosok ini punya pengalaman 33 tahun mengurusi sepakbola.
Heygel bahkan dijuluki ’’Jenderal Sepakbola Maluku’’. Heygel pernah bersaing dengan mantan Wali Kota Ambon Jacob Papilaya meraih penghargaan Pembina olahraga terbaik kota ini pada saat puncak perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2008 silam. Saat pemilihan, Haygel mengantongi 17 suara,sementara Jacob meraih 18 suara atau hanya unggul satu suara atas sosok yang pernah membesuti tim Pelajar Maluku di Pekan Olahraga Nasional (Popnas) 1993, Popnas 1995 dan Popnas 1997 serta Arafura Youht Games 1997. Manajemen SSB Kabaressi menunjuk Heygel dan Rachel Tuasalamony di barisan pelatih SSB yang bermarkas di Dusun Airlow, Desa Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, itu.
Sebagian voters juga menjagokan adik kandung senator Hendrik Lewerissa memimpin induk organisasi sepakbola tertinggi di Maluku. Pertimbangannya, Jonias punya pengalaman membina tim futsal Maluku di sejumlah event berskala nasional dan lokal. Bagi pengurus KONI Maluku, Sam justru dianggap lebih mumpuni memimpin Asprov PSSI Maluku. Pengalaman Sam memimpin KNPI Maluku 2003-2008 di mana kepengurusannya sukses menggelar turnamen sepakbola memperebutkan Piala bergilir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) edisi pertama, kedua dan ketiga di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Ambon. Sam juga sarat pengalaman mengurusi olahraga, selain sepakbola. Misalnya, pada 2007, dia sukses menjalankan peran ketua panitia turnamen tinju amatir piala Wali Kota Ambon di Lapangan Merdeka,Ambon.
Namun, bagi sebagian besar pemerhati sepakbola, sosok SCL diyakini masih berkapasitas melanjutkan kepemimpinannya di Asprov PSSI Maluku. Mengapa? Sebab, SCL memiliki jaringan kerja sama apik dengan Pengurus Pusat PSSI di Jakarta. Dia pernah duduk sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Pusat di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Keberhasilan lain, di masa kepemimpinan SCL, Maluku dijadikan salah satu dari empat provinsi percontohan pembinaan sepakbola di Tanah Air, selain Papua, Jawa Timur dan Jakarta. ’’Kalau saya bandingkan sosok Bang Sofyan Lestaluhu dengan sosok-sosok yang lain, seperti bang Sofyan lebih layak melanjutkan kepemimpinannya di Asprov PSSI Maluku,’’ kata pemilik klub Trigen Ambon FC, Abdul Fatah Nur kepada referensimaluku.id di Café Barista Ambon, Jumat (16/4/2021). (RM-06)
Discussion about this post